Senin, 15 Agustus 2011

cerita etape 5 keliling jawa tengah

Pada etape puncak ini, kami memulai perjalanan pukul 08.00. Setelah sebelumnya bersiap-siap, kami lantas berpamitan kepada ssaudara Ryan. Setelah semalam kita diskusikan, kami berencana untuk ke kota klaten terlebih dahulu. Akan tetapi target kita tidak ke kantor bupati melainkan hanya mengambil gambar di perbatasan kota. Dalam perjalanan menuju perbatasan kabupaten Klaten, kami mampir dahulu di salah satu warung soto kwali di depan Luwes daerah kartosuro untuk sarapan pagi. Setelaah perut terisi dan waktu sudah menunjukkan pukul 09.00, kita berdua lantas berangkat ke perbatasan kota Klaten dan Boyolali.
Tidak butuh waktu yang lama, 15 menit perjalanan, kami sampai diperbatasan dan segera mengambil gambar. 10 menit mengambil gambar, kami lantas melanjutkan perjalanan ke Boyolali. Nampak Merapi dan Merbabu saat itu karena cuaca yang cukup cerah. Tepat pukul 10.00, kami sampai di kantor Bupati kabupaten Boyolali dan langsung mengambil gambar di depan kantor kabupaten. Kabupaten Boyolali adalah Kabupaten yang terkenal dengan susu segarnya. Hampir penjual susu segar di Solo, Karanganyar, Sragen dan beberapa kabupaten dan kota lainnya mengambil stok susu dari boyolali.
Di kabupaten ini juga banyak terdapat patung sapi di sekitar jalan raya menuju Boyolali. Boyolali merupakan kabupaten yang unik karena tidak mempunyai alun-alun. Jadi jangan harap anda akan menemukan alun-alun di kabupaten Boyolali. Setelah dirasa cukup menikmati kabupaten ini, kami lantas melanjutkan perjalanan ke kota Salatiga. Kurang lebih 1 jam kami sampai di kota Salatiga dan langsung menuju kantor Walikota Salatiga. Tidak berlama-lama di kota ini kami segera melanjutkan perjalanan menuju Temanggung.
Kami menuju Temanggung dari Salatiga melalui Banyubiru, Ambarawa, Bandungan dan sampai di Temanggung sekitar pukul 13.15. Dalam perjalanan dari Salatiga, kami disuguhi pemandangan yang tak kalah indah. Dari Banyubiru, nampak waduk rawapening. Dari Bandungan, kita dapat menjumpai pemandangan Gn. Merapi, Gn. Merbabu, Gn. Telomoyo di sebelah selatan. Dan dalam perjalanan menuju Temanggung nampak Gn. Sindoro dan Gn. Sumbing. Di Bandungan terkenal dengan obyek wisata Gedung Songo.
Banyak juga penjual kelengkeng di sepanjang jalan menuju ke Bandungan. Udara sejuk bisa kita jumpai di kabupaten Temanggung. Daerah yang berada di dataran tinggi membuat siang hari tampak seperti sore hari. Suasana yang tidak pernah saya rasakan di kota kelahiran saya di Blora. Kami tidak berlama-lama di kabupaten ini karena waktu sudah semakin sore. Kami lantas melanjutkan perjalanan ke Magelang.
Dalam perjalanan ke Magelang, kami berhenti di pom bensin untuk melaksanakan ibadah dan mengisi bensin. Setelah melaksanakan ibadah sholat, kami beristirahat sejenak sembari menunggu waktu ibadah sholat ashar dan selanjutnya baru melanjutkan perjalanan ke Magelang. Kota Kabupaten terakhir dalam rangka Keliling Jawa Tengah kami. Di Magelang, kami akan menuju Mungkid dimana kantor kabupaten terletak di Mungkid. Sekitar jam 4 sore, kami sudah tiiba di depan kantor kabupaten kota magelang. Belum sempat mengambil gambar, tiba-tiba baterai kamera kami habis. Mengetahui hal itu, Ogie berinisiatif membeli baterai dan saya menunggu di depan kantor Kabupaten. Di magelang, banyak terdapat obyek wisata yang bisa kita kunjungi mulai dari candi Borobudur yang pernah menjadi & keajaiban dunia, Candi Mendut, Ketep Pass dimana kita dapat melihat panorama Gunung Merapi dengan jelas apabila cuaca cerah.
Terdapat juga museum gunung merapi dan semacam teater dimana diputar film dokumentasi letusan-letusan merapi yang merenggut banyak korban jiwa. Tidak jauh dari Ketep, terdapat curug kedung kayang. Kira kira sekitar 5km dari Ketep. Setelah mengambil gambar, kami lantas bergegas menuju ke Yogjakarta. Dalam perjalanan pulang kami sempat mengambil gambar di Candi Mendut dan kali Pabelan dimana jembatan Pabelan rusak diterjang banjir Lahar dingin Merapi yang membuat jalur Magelang Sleman harus dialihkan. Pukul 17.00 tepat, kami akhirnya sampai di rumah dan disambut oleh Tahta dan Satria dan tidak lupa penjual bakso yang mirip pemain Persidafon dan juga mantan pemain Persipura Edward Ivak Dalam.
Alhamdulillah, 7 hari kami melewati kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai ciri khas yang berbeda-beda di tiap kotanya. Suka dan Duka selama perjalanan menjadi pengalaman kami yang berharga. Kami ucapkan terimakasih untuk Allah SWT, kedua orangtua kami, teman-teman semua yang selalu mendoakan kami untuk menyelesaikan misi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Faisal dan Surya atas kamera dan baterainya. Mas adit, angkringan Crishjohn dan teman-teman di Purwokerto. Teman-teman Semarang dan Solo yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Terimakasih untuk semuanya, semoga tali silaturahmi kita tetap ada meskipun kita berbeda kota. WAIT FOR THE NEXT TRIP!!














Etape 4 keliling jawa tengah

2 hari sudah kami berdua beristirahat sejenak di rumah kami masing-masing setelah dari hari rabu sampai sabtu melakukan perjalanan keliling Jateng. Semalam, kami sudah merencanakan akan berangkat melanjutkan perjalanan pukul 07.00. Kebetulan saat itu tetangga saya bernama Rheza juga akan melakukan perjalanan ke semarang. Jadi kita berangkat bertiga dan setelah sampai di purwodadi kami berpisah karena tujuan kota yang berbeda. Cuaca saat itu sangat mendukung. Udara juga cukup sejuk. Setelah berpamitan kepada orangtua masing masing, akhirnya kami berangkat menuju kota Grobogan. 1,5 jam perjalanan dengan santai akhirnya kami sampai di kota grobogan. Tampak beberapa penjual nasi pecel berjejer di sekitaran alun-alun kota yang suasananya cukup sejuk karena banyak ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang. Tanpa berlama-lama kami langsung segera menuju kantor bupati grobogan untuk mengambil gambar. Sebentar saja kami disana karena perjalanan masih jauh. Masih ada 5 kabupaten lagi yang harus kami singgahi di etape 4 ini.
Di alun-alun grobogan kami juga berpisah dengan teman kami yang bernama rheza karena akan melanjutkan perjalanan ke semarang sementara kami melanjutkan ke sragen. Seperti yang sudah kami kira, perjalanan menuju kota Sragen kami akan menemui banyak jalan yang berlubang dan jalan yang sedang diperbaiki. Jadi kami sangat berhati-hati melewati jalan ini. Jarak Grobogan ke Sragen kira-kira sekitar 65 km. Butuh waktu 1,5 jam untuk sampai di Sragen dengan kondisi jalan yang berlubang. Sekitar pukul 10.30 kami sampai di kota Sragen. Sekitar 30 menit kami berputar-putar mencari obyek yang pas untuk mengambil gambar dan akhirnya kami mengambil gambar di Gapura masuk kota Sragen.


Setelah cukup untuk mengambil gambar, kami segera melanjutkan perjalanan ke karanganyar kota wisata. Sekitar 1 jam perjalanan kami sudah sampai di kota karanganyar. Selama dalam perjalanan kami disuguhi pemandangan Gunung lawu yang sangat indah karena terlihat jelas puncaknya. Sayang kami tak berfikir untuk mengambil gambar. Ada rasa sedikit menyesal karena kami hanya mengambil gambar kantor-kantor bupati tiap kabupaten tanpa mengambil gambar-gambar pemandangan indah selama perjalanan. Kantor bupati yang sangat bagus. Ada air mancur di depannya. Sangat tertata dengan rapi. Apabila anda berkunjung ke karanganyar, jangan lupa untuk berkunjung ke Tawangmangu karena disana anda akan disuguhkan beberapa pemandangan indah, air terjun diantaranya Jumug, parang ijo dan yang terkenal adalah Grojogan sewu. Tidak lupa anda juga harus berkunjung ke candi-candi yang juga berada di sekitar karanganyar diantaranya candi sukuh dan candi cetho.
Ternyata sudah pukul 12.30. setelah mengambil beberapa gambar di Karangayar kami lantas melanjutkan perjalanan ke Wonogiri. Kota yang belum pernah saya singgahi yang terkenal dengan Waduk Gajah Mungkurnya. Ingin rasanya melihat waduk gajah mungkur. Tapi target perjalanan tidak kesana. Mungkin lain kali saya akan nge-trip sendirian kesana. Sekitar 1,5 jam perjalanan kami akhirnya sampai di Wonogiri dan menyempatkan beribadah sholat dhuhur di pom bensin kota Wonogiri. Setelah sholat kami lantas berputar-putar mencari kantor kabupaten kota dan akhirnya kami menemukannya.
Sebelum mengambil gambar di kantor bupati, kami berjalan-jalan di alun-alun dan bersantai sejenak di panggung yang ada di alun-alun. Berbeda dengan kabupaten-kabupaten lain. Di alun-alun kota wonogiri telah tersedia panggung dimana digunakan untuk upacara atau pentas-pentas seni. Sambil bersantai kami menikmati nasi kuning yang sengaja dibawakan oleh ibu saya tercinta. Setelah istirahat dirasa cukup, dan perut sudah terisi, kami segera mengambil gambar dan langsung menuju kota Sukoharjo yang berjarak 40 km dari Wonogiri. Dalam perjalanan, ada sebuah pemandangan unik yaitu Patung Nyi Roro Kidul beserta kereta kencananya tepat memasuki kota Wonogiri bila kita dari Sukoharjo. Di sebelahnya tampak gamabar seorang dalang beserta rombongannya sedang bermain wayang yang bertuliskan selamat datang di Wonogiri. Di pertengahan perjalanan kami berhenti di pom untuk melaksanakan sholat ashar dan sekitar pukul 16.00 kami sampai di Sukoharjo.
Di Sukoharjo terdapat water boom yang cukup terkenal di daerah Solo dan sekitarnya yaitu Pandawa. Tidak berlama-lama di Sukoharjo, kami segera melanjutkan perjalanan ke Surakarta. Di Surakarta kami sudah janjian dengan beberapa teman disana untuk bertemu dan menginap. Dan kami sudah mendapatkan kepastian bisa menginap di kos Ryan. Tidak butuh waktu yang lama karena jarak Sukoharjo dan Surakarta sangat dekat dan kami memutuskan untuk menikmati sore hari disekitar Stadion kebanggaan masyarakat Surakarta yaitu Stadion Manahan Solo.
Banyak anak-anak muda yang sengaja menghabiskan waktu sore disini. Ada yang berolahraga sampai ada yang berpacaran. Sambil menikmati sore di Solo, kami juga sengaja menunggu teman disini yaitu Arie dan Yekti. Tidak lama pula teman saya bernama Novita juga muncul disana setelah saya hubungi. Tidak terasa kami mengobrol disana hingga adzan maghrib berkumandang. Segera saya, ogie, arie dan yekti menuju UMS untuk menunjukkan kos Ryan sedangkan Novita pulang ke rumah Pakdhenya yang berada di belakang poltabes. Sampai di kos Ryan kami lantas mandi dan Sholat kemudian makan bersama anggota-anggota Solo. SPIRIT OF JAVA!! hehehe












cerita etape 3 keliling Jateng

Waktu itu, sudah menunjukkan pukul 07.30, sebelum pulang menuju kos Riyanto untuk packing dan melanjutkan perjalanan etape 3, kami berempat, aku, Ogie, Riyanto dan Bayu sarapan pecel di sekitar Undip.
Warung tampak sangat ramai sampai kami tidak kebagian tempat. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya kami mendapatkan tempat setelah beberapa orang meninggalkan tempat duduknya. Pantesan ramai, tidak hanya karena masakannya yang enak, ternyata juga karena harga yang terjangkau. Ditambah juga dengan porsi yang cukup banyak. Cocoklah untuk kantong dan perut mahasiswa. Setengah jam kira-kira kami menghabiskan waktu di warung pecel ini. Setelah selesai, kami segera berpamitan kepada bayu dan melanjutkan ke kosan Riyanto.
Yah kira kira 30 menitlah dari Undip Tembalang. Ini juga sudah dihitung sama macetnya lho. Sampai di kos Riyanto kami berdua langsung packing dan tepat pukul 09.00 kami lantas berpamitan dan segera melanjutkan perjalanan. 200 meter dari kos Riyanto kami mengisi bahan bakar dahulu. Tepatnya di POM Pandanaran Semarang. Oh iya, kami berdua tidak hanya diantar oleh Riyanto sampai depan kosnya saja. Melainkan sampai keluar dari wilayah Semarang. Derah Genuk kalau tidak salah.
Takut kami nyasar mungkin. Hehehe. 1 jam kami akhirnya sampai di kota Demak. Kami lantas mencari kantor kabupaten untuk mengambil gambar. Sepintas juga nggak masuk akal sih, mengelilingi semua kabupaten dan kota di jawa tengah hanya Cuma pengen poto di kantor Kabupaten se-Jawa Tengah. Walaupun tidak semua yang dapat kami ambil gambarnya karena berbagai kondisi yag tidak mendukung. Demak merupakan kota Wali. Karena dahulu di sini muncul kerajaan Islam yang berpengaruh sangat pesat dalam penyebaran agama islam di Pulau Jawa yang terkenal dengan Raden Patah sebagai Rajanya dan Pati Unus sebagai Patihnya.
Di Demak juga terdapat Masjid Agung Demak yang dibangun oleh para Walisongo. Setelah dikira cukup mengambil gambar, kami lantas melanjutkan perjalanan ke Jepara. Dalam perjalanan e Jepara, kami sempat singgah di Pom Bensin Trengguli untuk melaksanakan Sholat Dhuhur. Jam 1 siang akhirnya kami sampai di kabupaten Jepara dan sempat berkeliling di kabupaten Jepara. Di Jepara, terdapat klub Sepakbola ternama yang sering berlaga di ISL (Indonesia Super League) yaitu Persijap Jepara. Dan saat itu juga terlintas untuk mengambil gambar di Stadion Gelora Bumi Kartini. Ternyata pada saat itu akan bertanding antara tuan rumah Persijap melawa Sriwijaya FC. Ingin sekali kami berdua menonton pertandingan itu, tapi apa daya waktu yang tidak memungkinkan dan uang kami berdua tinggal 20 ribu rupiah. Akhirnya mau tidak mau kami harus segera meninggalkan kota ini untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Jepara merupakan kabupaten yang terkenal dengan ukirannya. Oleh karena itu Kabupaten ini dijuluki dengan kota ukiran. Sedikit berbangga, karena banyak kayu yang diolah menjadi ukiran di Jepara berasal dari Blora. Kota kelahiran saya. Kita tinggalkan kota Jepara. Sampai di Kudus, kami menuju alun-alun dan melaksanakan sholat ashar di Masjid Agung Kudus. Tidak jauh dari Masjid, terdapat kantor bupati dan kami segera mengambil gambar setelah sholat Ashar. Kudus terkenal dengan Pabrik rokoknya. Banyak Pabrik rokok tersebar di kota ini. Oleh karena itu kota ini dijuluki dengan kota Kretek. Terdapat juga masjid menara kudus yang terkenal dan banyak dikunjungi oleh para peziarah dari luar kota maupun mancanegara. Karena waktu sudah mendekati sore, tanpa berlama-lama kami segera meninggalkan kota kudus dan menuju kota Pati dan singgah sebentar di alun-alun kota Pati. Karena menepati hari Sabtu dan Malam minggu, alun-alun kota Pati ramai sekali. Banyak pedagang bertebaran di sekitar alun-alun membuat lalu lintas semakin padat.
Saat bersantai di alun-alun sambil mengambil gambar, kami didatangi oleh seorang Bapak. Kami ditanya “bawa peta mau kemana??”,. “keliling pak, keliling Jateng.” Kami menjawabnya. Ternyata setelah mengobrol lama, si Bapak juga waktu muda hobi travelling. Sekitar pukul 16.00 kami meninggalkan kota Pati dan menuju Rembang dan finish kota Blora. Kota kelahiran kami. Sebelum menuju rumah masing-masing, kami sempatkan dahulu untuk bersantai sejenak di alun-alun Blora menikmati suasana malam minggu di kota kecil ini sambil ditemani oleh gorengan panas dan tak lupa juga kopi klothok khas Blora. Kami berdua mengobrol kesana kemari. Mulai dari perjalanan etape pertama hingga sampai etape 3. Rencana kami melanjutka etape 4 pada hari senin pagi. Jam 8 malam sudah dan kami akhirnya pulang ke rumah masing-masing untuk melepas kangen bersama keluarga.













cerita etape 2 keliling jawa tengah

Salam Adventure,.,. Hari itu cuaca sangat mendukung untuk nelanjutkan perjalanan. Start dari kos adit di daerah UNSOED. Dari kos adit terlihatlah gunung slamet yang cukup indah. Terlihat jelas puncak gunung tersebut. Berhubung di etape pertama kemarin, kami berdua belum sempat mampir ke kota kebumen, maka kota pertama yang kita akan datangi di etape ke 2 adalah kebumen. Tapi sebelum ke kebumen, kita sempatkan untuk mengambil gambar di UNSOED dan kantor bupati Banyumas. Pukul 09.00 setelah semua persiapan kami rasa sudah lengkap, kami segera berpamitan kepada mas adit dan kawan2 kosnya karena telah memberi tumpangan menginap. hheehee.
Sebelum berangkat, kita sempat bergurau demi menambah semangat perjalanan. 'Matur Suwun Yo Mas' begitu kalimat yang kami ucapkan sesaat sebelum kita melanjutkan perjalanan. 5 menit perjalanan kami sudah sampai di depan kampus unsoed. Kami mulai mencari posisi yang pas untuk mengabadikan perjalanan kami. Setelah puas berfoto kami langsung mencari kantor bupati Banyumas melanjutkan misi dan mengabadikan perjalanan kami.
Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Saatnya meninggalkan kota Banyumas dan menuju ke Kebumen. Perjalanan kurang lebih 1,5 jam kita sampai di kebumen. Kami tidak berlama lama di kota ini, karena perjalanan masih panjang. Lalu kami lanjutkan perjalananke Cilacap. Perjalanan ke Cilacap kami mengambil jalan alternatif melewati goa jatijajar. Ternyata lewat jalan alternatif ini membuat perjalan semakin lama karena jalan yang kondisinya begitu parah. Setelah 1 jam melewati jalan yang bergelombang dan rusak akhirnya kami sampai di Pombensin di kecamatan Adipala dan beristirahat sejenak sembari menunaikan Ibadah.
Setengah jam berselang kami melanjutkan Perjalanan ke kota Cilacap dan sampai di alun-alun kota pukul 13.30. Setengah jam menikmati udara panas kota Cilacap, kami lantas melanjutkan perjalana ke kota selanjutnya. Maklum daerah dekat pantai, jadi kota ini panas.
Pukul 02.00 tepat kami melanjutkan perjalan ke kota Tegal. Perjalan selama 3 jam kami tempuh. Perjalanan berlangsung santai karena jalan yang bergelombang. dan melewati lereng pegunungan. Tampak disebelah kanan kami Gunung Slamet yang sedikit tertutup kabut menambah santai saja perjalanan kami sembari menikmati pemandangan selama perjalanan.Sebenarnya kami ingin melewati pemandian Air Panas Guci di utara Lereng Slamet, tapi karena terlalu sore kami dilarang melewati jalan itu setelah bertanya kepada warga. Yaaah, gak apalah. Kan misi kami cuma mengabadikan perjalanan di depan kantor bupati kota hheeehee.

Tidak terasa 3 jam perjalanan dari Cilacap kami sampai di Slawi dan beristirahat di Alun-alun yang depannya bertepatan dengan kantor bupati. Ternyata ramai juga. Ada aksi Freestyle oleh anak2 muda. Kalau tidak salah pakai matic. Sambil menikmati sore di Alun-alun, tidak lupa kami memberi energi kepada mata dengan 'NGOPI'. "Perjalanan kurang lengkap tanpa ngopi". hhaahaaaa. Selagi menunggu magrib, kami berfoto-foto dulu di kantor bupati tegal. kurang lebih sekitar 10 jepret dirasa cukup. Setelah semuanya selesai, kami melanjutkan perjalanan ke Brebes setelah magrib.
Tidak butuh waktu lama, sekitar 1 jam kami sudah sampai di Brebes. Tampak banyak sekali Truk-truk kontainer dan bus-bus besar melewati jalan ini. Maklum Pantura. Berfoto sejenak di kantor bupati, kami lantas melanjutkan perjalanan.
Dalam perjalanan ke Pemalang, kami mampir ke RM. Lombok Ijo untuk sejenak melepas lelah dan mengisi perut kami. Setengah jam kemudian kami lantas melanjutkan perjalanan. Belum sampai kota Pemalang tiba-tiba motor trouble lagi. Padahal kami baru saja beristirahat. Mogok lagi mogok lagi. Mana dipinggir jalan, haah menyedihkan sekali lah pokoknya.
Untung saja tepat di depan Rumah Makan yang parkirannya luas. Sambil menunggu saya memperbaiki motor, Ogie tiduran di pinggir jalan. Capek ya mas hhaahaa. Sekitar 1 jam kemudian Alhamdulillah motor sudah kembali normal dan kami melanjutkan perjalanan. Belum sampai di kota Pemalang, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat 1-2 jam di pom bensin. Badan rasanya sudah capek sekali.
Ogie melanjutkan tidurnya di Musholla dan saya hanya menikmati batang demi batang rokok sambil sms-an dengan seseorang. Yah lumayan lah untuk mengusir sepi. 2jam sudah berada di pom bensin. Saya lantas membangunkan Ogie untuk melanjutkan perjalanan agar besuk dapat sampai di semarang sebelum sholat jumat. Jam 12 malam kala itu kami lantas melanjutkan perjalanan ke kota pemalang. Sepi sekali kondisi jalan saat itu. Maklum sudah tengah malam. Setengah jam kemudian kami telah sampai di kota Pemalang.
Setelah cukup untuk mengambil gambar, kami lantas melanjutkan perjalanan ke kota Pekalongan. kami sempat nyasar di Pekalongan dan tidak kami sangka kami sampai di TPI (tempat Pelelangan Ikan) sangat jauh dari kota. setengah jam kami berputar akhirnya kami sampai kembali ke jalur sebenarnya. Pukul 2 saat itu kami segera mencari Kantor Pemkot kota. Sampai di pemkot, kami akhirnya tidak jadi mengambil gambar karena sudah malam dan takut dicurigai oleh keamanan Pemkot. akhirnya kami putuskan kembali untuk mengambil gambar di perbatasan kota keesokan harinya dan sekarang mencari pom bensin kembali untuk melepas lelah sambil mencharge baterai handphone. Pukul 03.00 kami tiba di pom bensin dan langsung melepas lelah disana. Sekitar pukul 04.30 terdengar suara seorang Bapak. Ternyata Bapak tersebut membangunkan kami karena waktu sholat subuh sudah tiba. kami berdua lantas mengambil air wudhu dan berjamaah bersama bapak tadi. Kami berencana melanjutkan perjalanan pukul 05.30. Sembari menunggu melanjutkan perjalanan, saya mengisi waktu dengan merokok sedangkan Ogie melanjutkan tidurnya. Lumayan lah untuk penghangat badan. Setelah tiba waktu pukul 05.30 akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Batang setelah sebelumnya kami mengambil gambar di perbatasan antara pekalongan pemalang. Yah kami harus kembali lagi kesana karena posisi yang bagus untuk mengambil gambar adalah di daerah sana.
Setelah mengambil gambar dari perbatasan, kami segera melanjutkan perjalanan ke Batang. Sampai di Batang, kami sejenak bersantai di alun-alun dan membeli air mineral di Indomart dan memarkir motor disana. Kami lantas berjalan kaki menuju kantor kabupaten Batang untuk mengambil gambar. Sekilas banyak anak-anak punk berkeliaran disekitar alun-alun. Tidak berlama-lama di Batang kami segera melanjutkan perjalanan ke Kendal. Sampai di Kendal kami sempat kebablasan melewati Kantor kabupaten Kendal.
Akhirnya kami berbalik lagi ke kantor kabupaten Kendal melewati jalan lain karena jalan yang kami lalui adalah jalan searah. Setibanya di kantor kabupaten kami langsung mengambil gambar dan melanjutkan perjalanan ke Semarang. Kondisi jalan menuju Ibukota Provinsi Jateng ini sangat baik akan tetapi karena volume kendaraan yang padat membuat macet selama perjalanan. Kalau tidak salah macet di daerah Mangkang. Untung saja kami naik motor jadi kami bisa melewati celah-celah kendaraan lain. Sempat terceletuk sebuah kalimat dari teman saya Ogie. Dia berkata," kok kita selama touring belum mengalami bocor ban ya?". Saya lantas memarahinya," jangan ngomong gitu nanti kejadian bener mas", begitu saya menjawab. Dan ternyata benar, sekitar 500 meter dari kos Riyanto, teman kami yang akan kami singgahi, ternyata ban motor kami belakang kempes. Nasib-nasib. Untung saja tambal ban dekat dari tempat bocornya ban. ya langsung saja kami bawa kesana. Lantas ogie menghubungi Riyanto dan 5 menit kemudian Riyanto datang dan mengajak kami makan soto di belakang Pom bensin Pandanaran sambil menunggu motor selesai ditambal. Setelah selesai makan kami segera kembali ke tukang tambal ban untuk mengambil motor dan langsung meuju kos Riyanto untuk bersih-bersih badan untuk persiapan sholat Jumat. Setelah sholat Jumat, kami istirahat sampai sore.
Malam harinya kami nongkrong di Jalan Pahlawan untuk mengambil gambar setelah sebelumnya makan babat gongso di dekat Java Mall. Setelah nongrong di jalan Pahlawan kami menuju Tembalang untuk bertemu teman-teman disana.